cerita nabi yahya paling singkat dan padat
Nabi Yahya as. anak Nabi Zakaria a.s. yang di-utus Allah s.w.t. menjadi Nabi/Rasul Nya. Nabi Yahya a.s. dari sejak kecil terpelihara dari perbuatan syirik (menduakan Tuhan) dan maksiat. Didalam Al- Qur'an Allah sw.t menerangkan Firman-nya.
Artinya: Hai Yahya, ambilah Al-Kitab Taurat itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. Dan Kami anugerahkan pula kepadanya rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian dari dosa, dan ia adalah seorang yang bertakwa. Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia seorang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan baginya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia di bangkitkan hidup kembali. (Q.s Maryam ayat12—15).
Pada masa itu ada seorang raja yang akan kawin dengan anak tirinya sendiri. Karena pada waktu itu hukum Allah melarang untuk mengawini anak tirinya sendiri. Dan rupanya raja itu jatuh cinta kepada anak tirinya, dan tidak mau mendengarkan lagi hukum Allah s.w.t. dan seruan Nabi Yahya a.s itu Karena raja tersebut orang yang durhaka kepada Allah s.w.t. Demikianlah Nabi Yahya a.s. dan ayahnya (Nabi Zakaria a.s.) tetap mempertahankan hukum Allah s.w.t dan menghalangi perkawinan raja itu, maka raja yang sangat durhaka itu, membunuh Nabi Yahya a.s. Setelah mendengar puteranya (Nabi Yahya a.s) dibunuh.
Ilustrasi pohon by : pixabay |
Nabi Zakaria a.s. segera mencari perlindungan untuk dirinya, ke betulan ada sebuah pohon kayu, maka dengan izin Allah s.w.t. pohon itu terbuka terbelah dua, segera masuklah Nabi Zakaria a.s. kedalam pohon itu, dan kemudian tertutup kembali. Kemudian dari pada itu, anak buah raja datang mendekati pohon kayu itu, dan mereka menyangka Nabi Yahya a.s dengan sihirnya ada didalam pohon kayu itu, maka pohon kayu itu digergajinya sehingga terbunuhlah N.Zakaria a.s. didalamnya.
KESIMPULAN DAN HIKMAHNYA RIWAYAT NABI YAHYA ALAHUSSALM
- Nabi Yahya as. dan ayahnya (Nabi Zakaria a.s.) di-utus Allah s.w.t. untuk Menegakkan hukum yang hak (hukum Allah) dan bertaqwa kepada-Nya.
- Nabi Yahya as dan ayahnya (N.Zakaria a.s.), terbunuh karena menegakkan hukum Allah sw.t. (melarang ayah kawin dengan anak tirinya sendiri).
- Orang yang mati syahid itu, disisi Allah s.w.t. tetap hidup bahagia. Dan Allah s.w.t. memberkati pada hari Beliau di lahirkan, kemudian di matikan, dan di hidupkan kembali dikemudian hari.