Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

NABI MUSA A.S. MENERIMA FIRMAN ALLAH S.W.T

Sewaktu Nabi Musa a.s. pergi ke Gunung (bukit Sinai) menerima 9 Firman, 9 ayat (wahyu) dari Allah s.w.t selama 40 malam, maka ditinggalkanlah umatnya di bawah pimpinan Nabi Harun a.s. Sepeninggalanya selama beberapa waktu itu, umatnya sudah menjadi murtad ( menyembah sapi)

NABI MUSA A.S. MENERIMA FIRMAN ALLAH S.W.T

SAMIRI MEMBUAT PATUNG 

Samiri itu membuat patung sapi betina dari emas, kemudian dimasukkannya segumpal tanah bekas dilalui tapak kaki kuda Malaikat Jibril, sehingga patung itu dapat bersuara. Menurut riwayat sewaktu N. Musa dengan kudanya akan menyeberangi laut Merah dengan kaumnya itu, berada di muka lebih dahulu Malaikat Jibril dengan mengendarai kuda betina, dan kemudian barulah menyusul di belakangnya kuda-kuda “jantan yang dikendarai oleh N.Musa a.s. dan kaumnya, dikarenakan pada tadinya kuda-kuda itu tidak mau menyeberangi laut merah itu, di dalam hal ini Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril itu. Rupanya ada seorang yang bernama Samiri (tukang ahli sihir) melihat kejadian itu, segera mengambil kesempatan untuk membuat patung anak sapi dari emas dan debu tanah Malaikat Jibril itu dimasukkan ke dalam patung anak sapi tersebut setelah menyeberangi itu. Kemudian Samiri itu menyeru kepada orang-orang di sekitarnya seraya katanya: "wahai kawan-kawanku, rupanya Musa sudah tidak ada lagi, dan tidak ada gunanya kita menyembah kepada Tuhan Musa itu. Dan sekarang marilah kita sembah anak sapi yang terbuat dari emas ini, dan dia dapat pula bersuara dan inilah tuhan kita yang patutkita sembah. Kemudian patung anak sapi itulah yang disembah oleh mereka karena tipu daya si Samiri (ahli sihir) yang munafik itu. Nabi Harun a.s. telah ber-usaha dengan susah payah untukmelarang mereka dari perbuatan menyembah patung anak sapi itu, tapi mereka menentang dan tetap menyembah patung itu. Setelah Nabi musa a.s. kembali kepada kaumnya dan melihat kaumnya menyembah patung anak sapi itu, alangkah marah dan duka citanya, di dalam Al-Qur'an Allah s.w.t. menerangkan firman-Nya : 

Artinya: Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "wahai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Apakah telah lama masa yang berlalu itu bagimu atan kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tunanmu menimpamu, karena itu kamu melangyar perjanjianmu dengan aku.” (S. Thaha ayat: 26). 


Kemudian N. Musa a.s. menegur Nabi Harun a.s sebagaimana Allah s.w.t. menerangkan di dalam Al-Our'an denga firman-Nya :

Artinya: Berkata Musa: " Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, sehingga kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah sengaja mendurhakai perintahku? Seraya Nabi Harun a.s. menjawab: "Sesungguhnya aku sudah memperingati mereka, tapi mereka tetap menentangku dan melakukan penyembahan berhala itu.” Dan setelah itu N. Musa a.s. bertanya kepada Samiri Di dalam Al- Qur'an Allah s.w.t. menerangkan fiarman-Nya: 

Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu . berbuat hai Samiri.” Samiri menjawab: '' AKu mengetahui sesuatu yang mererka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggenggam tanah ( bekas tapak jibril) lalu aku masukkan pada patung anak sapi itu dan demikian aku telah menuruti dorongan hawa nafsuku. ( Q.s thaha ayat 95- 96). Kemudian Nabu Musa a.s. berkata dengan marahnya " pergilah kamu dari padaku, dan juga pengikut - pengikutmu seungguhnya patung anak sapi itu akan bakar dan aku lemparkan ke laut, seungguhnyaengkau akan mendapat siksa.” Demikianlah Nabi Musa a.s. menghadapi umatnya yang murtad (menjadi -kafir) itu. Setelah itu kaumnya disuruhnya bertobat kepada Allah s.w.t. atas kesalahan dan dosa mereka itu. Dan N. Musa a.s. memohonkan ampun kepada Allah s.w.t kaumnya yang sesat itu. Di dalam Al-Our'an Allah s.w.t. menerangkan firman-Nya :  

Artinya: Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu sebagai sembahanmu, maka bertobatlah kepada Tuban yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (S. Al-Baqarah ayat: 54). 

UMATNYA N. MUSA A.S. INGIN MELIHAT TUHAN 

Umat Nabi Musa a.s. adalah mempunyai Sifat keras kepala, hatinya telah tertutup oleh kekufuran dan tidak mudah dihilangkan begitu saja, apa yang diperintahkan kepadanya dan apa yang dilarang mereka menentang dan menolaknya. Di dalam Al-qur'an Allah S.w.t. menerangkan fimanNya : 

YangArtinya: Dan ingatlah ketika kamu berkata: ”' Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikanya". Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu ber-syukur. (S. Al-Baqarah ayat: 55-56). 

Orang-orang Bani israil (kaum Nabi Musa a.s.) mereka tidak percaya kepada Allah s.w.t. karena itu mereka serupakan Tuhan dengan sesuatu mahluk yang hidup, sedangkan Allah s.w.t. tidak ada yang dapat menyerupai seisi alam ini (satu pun juga). Allah s.w.t. zatnya tidak dapat dilihat oleh mata (panca indra) manusia, tetapi Allah S.w.t. dapat melihat (dengan kesucian dan kekuasaannya) segala mahluknya walaupun yang di dalam hati.

UMAT NABI MUSA A.S. TERKURUNG PADANG TIH

Jika orang-orang Israil yang telah menjadi pengikut N. Musa a.s. bercampur-gaul dengan orang-orang yang tak baik itu, niscaya jiwa mereka yang telah baik itu akan rusak kembali. Inilah hikmah dari Allah s.w.t. untukmenyuruh mereka supaya berhijrah ke negeri Suriya (Baitulmagdis). Oleh karena mereka mengingkari dan menolak perintah Allah s.w.t. dengan banyak mengemukakan alasan mereka, maka ALlah s.w.t. telah mengurung mereka di Padang Tih selama 40 tahun. Karena mereka tidak tahu jalan kembali ke negeri Baitulmagdis. Di dalam Al- qur'an Allah s.w.t. menerangkan fiarman-Nya :

Artinya: Dan ingatlah ketika Kami berfirman:" Masuklah kamu ke negeri ini (Baitulmagdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: ” Bebaskanlah kami dari dosa" niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah pemberian Kami kepada orang-orang yang berbuat baik"  (S. Al-Baqarah ayat: 58).

Kaum N. Musa a.s. yang durhaka kepada Allah s.w.t. walaupun mereka sudah mendapat pertolongan diwaktu kesempitan, namun mereka tidak mensyukuri anugerah Allah.s.w.t. itu, Nabi Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih dalam usia 120 tahun, dan Nabi Harun a.s. wafat lebih dahulu.

KESIMPULAN DAN HIKMAHNYA RIWAYAT NABI MUSA A.S. 

  • Nabi Musaa.s. dan N. Harun a.s. anak Imran. 
  • Beliau dilahirkan di tengah masyarakat yang tak mempunyai peri kemanusiaan, dan zaman kerajaan Fir'aun yang dhalim itu. Dan fir'aun mengeluarkan undang-undangnya setiap ada bayi. laki-laki dari Bani Israil harus dibunuhnya.
  • Manusia mempunyai rencana, tetapi Allah s.w.t. yang menentukan rencana-rencana itu (sebaik-baik rencana-Nya). 
  • Nabi Musa A.s dengan perintah Allah s.w.t. dihanyutkan ke sungai Nil oleh Ibu kandungnya, setelah diketemukan oleh keluarga Fir'aun (isterinya) dan akhirnya Allah s.w.t. mempertemukan kembali kepada ibu kandungnya yang sebagai inang pengasuhnya. 
  • Nabi Musaa.s. setelah diangkat anak oleh keluarga Fir'aun, kemudian Beliau diangkat menjadi Rasul oleh Allah s.w.t. dengan membawa Kitab Taurat ajarannya itu, untuk menaklukkan Fir'aun dan kaumnya sehingga ditenggelamkan di laut Merah. 
  • Di dalam menjalankan tugas kerasulan Beliau mohon kepada Allah S.w.t agar supaya saudaranya N. Harun a.s. dapat selalu mendampinginya (pembantunya). 
  • Umat N. Musa a.s. (Bani israil) karena durhaka kepada Allah s.w. t mereka disiksa dengan bermacam-macam siksaan (terkurung di Padang Tih). 



 


Purwanto
Purwanto Cah kuper